Media Berita Kota Batu – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menyiasati pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) yang diberlakukan pemerintah pusat pada tahun anggaran 2025. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meminimalkan pelaksanaan agenda nonprioritas, seperti perjalanan dinas, studi banding, serta kegiatan seremonial yang tidak berdampak langsung pada pelayanan publik.

Penyesuaian Anggaran di Tengah Pemangkasan Dana Pusat
Wali Kota Batu, Nurochman, menjelaskan bahwa kebijakan pengurangan kegiatan nonprioritas merupakan bentuk penyesuaian terhadap keputusan pemerintah pusat yang memangkas sebagian alokasi dana transfer ke daerah.
“Kami harus menyesuaikan diri dengan kondisi fiskal nasional. Langkah efisiensi ini penting agar program yang menyentuh masyarakat tidak terganggu,” ujarnya di Balai Kota Among Tani, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, Pemkot Batu akan lebih memfokuskan penggunaan anggaran pada program prioritas yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan pengembangan sektor ekonomi lokal.
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Selain melakukan efisiensi pada sisi belanja, Pemkot Batu juga berupaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan alternatif. Nurochman menegaskan pentingnya inovasi dalam menggali potensi PAD, khususnya dari sektor pariwisata, pajak daerah, dan retribusi pelayanan publik.
“Kota Batu memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang besar. Kami akan maksimalkan potensi itu untuk menjaga stabilitas fiskal daerah,” kata Nurochman.
Pemerintah juga mendorong partisipasi pelaku usaha dan masyarakat dalam memperkuat perekonomian lokal melalui kemitraan dengan BUMD dan pelatihan kewirausahaan.
Baca Juga : Pemkot Batu ingatkan pelaku usaha tak manipulasi laporan pajak
Program Prioritas Tetap Jalan
Meski terjadi pemangkasan TKD, Pemkot Batu memastikan tidak akan menunda atau membatalkan program prioritas yang sudah direncanakan. Beberapa kegiatan pembangunan fisik dan sosial tetap berjalan sesuai jadwal, termasuk peningkatan layanan publik dan digitalisasi birokrasi.
“Kami ingin memastikan bahwa efisiensi tidak mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Fokus utama tetap pada kesejahteraan warga,” tegasnya.
Nurochman menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Untuk menjaga kelancaran transfer anggaran dan mengupayakan tambahan pendanaan bagi sektor strategis.
Komitmen pada Transparansi dan Akuntabilitas
Sebagai bentuk akuntabilitas publik, Pemkot Batu akan memperkuat sistem pelaporan keuangan dan memastikan setiap kebijakan penghematan dilakukan secara transparan.
Langkah efisiensi ini diharapkan mampu menjaga kinerja fiskal daerah tetap stabil meskipun ada tekanan dari pemangkasan dana pusat. Dengan strategi adaptif, Pemkot Batu optimistis roda pembangunan daerah tetap berjalan dan pelayanan publik tetap terjaga.






