Dior Dior Dior

Kerusakan Pipa Air di Batu Ditangani 8 Jam, Distribusi Kini Sudah Lancar

Dior

Kerusakan Pipa Air di Batu Ditangani 8 Jam, Distribusi Kini Sudah Lancar

Perbaikan Pipa Diameter 630 MM Alami Kendala, Distribusi Air Ke Pelanggan  Terhambat 12 Jam - Habar PAM Bandarmasih
Mengutamakan perlindungan infrastruktur bawah tanah dari kerusakan

Media Berita Kota Batu – Kerusakan pipa air di Jalan Brantas, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, sempat mengganggu distribusi air bersih di 18 titik wilayah Kota Batu. Insiden ini terjadi akibat pecahnya pipa utama yang mengalirkan pasokan air ke sejumlah kawasan padat penduduk. Tim teknis dari Perumdam Among Tirto bergerak cepat melakukan perbaikan sejak Minggu malam dan berhasil menuntaskan pekerjaan pada Senin dini hari (24/6). Setelah proses normalisasi selesai, distribusi air kini telah kembali berjalan lancar. Warga diimbau tetap bijak menggunakan air selama beberapa hari ke depan untuk memastikan kestabilan tekanan air di seluruh jaringan.

Pecahnya pipa air di Jalan Brantas ganggu suplai air bersih ke sejumlah kawasan padat penduduk.

Kebocoran terjadi pada Minggu (23/6) pukul 15.00, ketika pipa berukuran delapan inci pecah dan menyebabkan aliran air keluar cukup deras. Perumdam Among Tirto langsung menghentikan distribusi air pada pukul 15.30 untuk menghindari kerusakan yang lebih luas.

Dior

Wahyudin, Kasi Perencanaan dan Pengembangan Teknik Perumdam Among Tirto, memastikan seluruh sisa air keluar dari sistem sebelum memulai proses perbaikan. “Setelah menunggu air tersisa keluar, kami mulai perbaikan sekitar pukul 18.00 dan baru selesai pukul 01.00 dini hari,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa tim teknis bekerja ekstra hati-hati untuk memastikan tidak ada kebocoran lanjutan dan sistem distribusi air dapat kembali normal. Proses tersebut juga melibatkan pengawasan ketat guna menjamin kualitas hasil perbaikan.

Setelah perbaikan dini hari, seluruh titik terdampak kini kembali mendapat suplai air normal.

Wilayah terdampak akibat gangguan distribusi air mencakup sejumlah titik strategis di Kota Batu. Beberapa di antaranya adalah Jalan Brantas, Bromo, Semeru, Pattimura Gang I, Sriti, Batu Permai, Gondorejo, Hayam Wuruk, dan Perkutut. Selain itu, sebagian Jalan Diponegoro, Dewi Sartika, Oro-Oro Ombo, Agus Salim, Imam Bonjol, Trunojoyo Atas, serta Jalan Merpati juga mengalami dampak serupa. Tak hanya itu, kawasan pemukiman seperti Green Beji Residence, Jalan Hasanudin, dan Jalan Raya Oro-Oro Ombo turut terdampak. Warga tersebut menghimbau untuk melakukan penghematan air selama proses perbaikan berlangsung.

Baca Juga : Mayoritas Berstatus Pelajar, Dinas Pendidikan Kota Batu Beri Dispensasi Pelajaran bagi Atlet Porprov

Menurut Wahyudin, kerusakan terjadi karena tekanan dan pergerakan tanah, serta intensitas kendaraan berat yang sering melintas di atas lokasi.

Perbaikan melakukan dengan menambahkan urukan pasir setebal 10 cm, tambah lagi dengan lapisan pasir tambahan setebal 15–20 cm sebagai langkah mitigasi. Kombinasi dua lapisan ini berfungsi untuk meredam tekanan dan mengurangi risiko gesekan langsung antara pipa dan permukaan jalan. Dengan demikian, potensi kerusakan akibat pergerakan tanah atau beban kendaraan berat dapat menjegah. Langkah ini juga sejalan dengan standar teknis pekerjaan konstruksi yang mengutamakan perlindungan infrastruktur bawah tanah dari kerusakan mekanis dan lingkungan.

Dior