Pemkot Batu Teken Kontrak Rp48 Miliar dengan Perusahaan Nasional dan Multinasional, Perkuat Ekspor Pertanian

Media Berita Kota Batu – Kerja sama strategis antara Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dan tiga perusahaan nasional serta multinasional kembali menunjukkan komitmen kuat untuk mengangkat sektor pertanian ke level nasional dan global. Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Pemkot Batu sukses mengamankan kontrak senilai Rp48 miliar yang akan mendorong peningkatan kualitas produksi, distribusi, dan akses pasar petani lokal. Langkah ini diharapkan mempercepat transformasi pertanian modern yang berdaya saing tinggi serta memperluas peluang ekspor bagi komoditas unggulan dari Kota Batu ke pasar internasional.
Tiga perusahaan mitra tersebut adalah PT. Sweet Greens Indonesia, Superindo, dan sebuah perusahaan berbasis di Kalimantan Timur. Kerja sama ini bertujuan memperluas akses pasar sekaligus meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal.
Sinergi Multinasional Perkuat Ekosistem Pertanian Cerdas
Cak Nur menambahkan bahwa misi ini menjadi peluang emas untuk memperkenalkan produk hortikultura unggulan Kota Batu. Selain itu, kegiatan ini membuka akses kepada lebih dari 70 perusahaan Belanda yang bergerak di sektor air, maritim, dan pertanian. Dengan demikian, potensi kerja sama internasional dapat ditingkatkan, khususnya dalam memperluas pasar ekspor sekaligus memperkuat jaringan bisnis global Kota Batu.
Kepala Bidang Perdagangan skumperindag Kota Batu. Nurbianto Puji atau Kentor menjelaskan. bahwa pihaknya. Menjalankan seluruh strategi pengembangan ekspor pertanian Kota Batu melalui ekosistem Cooperative Smart Agriculture Ecosystem (COOSAE). Mereka merancang sistem ini sebagai holding koperasi modern yang menghimpun hasil panen para petani dan mengoordinasikan distribusinya ke pasar lokal maupun internasional.
Sebagai konsekuensi dari pendekatan ini, peran COOSAE menjadi semakin vital dalam menciptakan rantai pasok yang efisien, transparan, dan terfokus pada kebutuhan pasar. Dampaknya, petani memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan pendapatan, daya saing, serta memperluas koneksi ke pasar global.
Baca Juga : Zona 1 Pasar Induk Among Tani Batu Menunjukkan Harga Bawang Merah Naik Menjadi Rp 45 Ribu Per Kilogram
Berbagai pihak kini semakin intensif memperkuat peran koperasi multi pihak sebagai penggerak utama ekspor pertanian. Melalui kolaborasi yang erat, sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha yakin dapat menciptakan sistem distribusi yang lebih efisien. Selain itu, koperasi multi pihak juga memungkinkan akses pasar yang lebih luas dan adil bagi petani lokal. Dengan demikian, ekosistem pertanian Kota Batu tidak hanya menjadi lebih tangguh secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.
Kemitraan Strategis Pacu Produktivitas Petani Lokal
Sweet Greens Indonesia telah mengekspor lebih dari 20 jenis komoditas buah dan sayur ke Dubai dan Singapura, sehingga membuka peluang besar bagi sektor pertanian Kota Batu. Melihat kesuksesan ini, Pemerintah Kota Batu bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk terus mendorong ekspansi pasar secara strategis. Melalui penerapan sistem manajemen pertanian yang modern, efisien, dan profesional, mereka berupaya meningkatkan daya saing produk lokal.