Media Berita Kota Batu – Sebuah bangunan ikonik di Kota Batu, Halte Buah Apel, resmi dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Halte yang sejak awal dibangun untuk menunjang transportasi publik itu kini dianggap sudah tidak memiliki fungsi optimal, sehingga diputuskan untuk direvitalisasi menjadi fasilitas umum lain yang lebih bermanfaat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan setelah melalui kajian teknis dan pertimbangan bersama. “Halte Buah Apel dulunya berfungsi sebagai titik naik-turun penumpang, tapi saat ini sudah jarang dipakai. Transportasi umum juga sudah banyak berubah, sehingga keberadaannya tidak lagi efektif,” ujarnya.
Baca Juga : Selepas Libur Maulid Nabi, Arus Balik Wisatawan di Kota Batu Terpantau Lancar
Selain tidak berfungsi, kondisi fisik halte juga dinilai tidak layak. Cat bangunan mulai pudar, beberapa bagian retak, dan area sekitar kurang terawat. Pemkot menilai, jika dibiarkan, bangunan itu justru menimbulkan kesan kumuh dan berpotensi membahayakan masyarakat.
Sejumlah warga menyayangkan pembongkaran halte tersebut karena dianggap sebagai salah satu ikon kecil Kota Batu. “Sayang sekali, dulu halte ini sering jadi tempat kumpul anak sekolah dan titik temu warga. Tapi memang sekarang sudah jarang dipakai,” ungkap seorang warga sekitar.
Ikon Lama Kota Batu
Meski begitu, sebagian warga mendukung langkah pemerintah yang menilai pembongkaran perlu dilakukan untuk menghadirkan fasilitas baru yang lebih sesuai kebutuhan. Pemkot Batu sendiri berencana mengganti lokasi tersebut dengan ruang terbuka ramah pejalan kaki yang dilengkapi taman kecil dan bangku publik.
Wali Kota Batu, menambahkan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjaga identitas Kota Batu sebagai kota wisata. “Kami akan mengganti dengan desain yang lebih modern, namun tetap menonjolkan ciri khas Kota Batu sebagai kota apel dan destinasi wisata. Jadi, tidak sekadar membongkar, tetapi juga menghadirkan ruang baru yang lebih bermanfaat,” katanya.
Pembongkaran Halte Buah Apel menjadi bagian dari program penataan ulang fasilitas publik di sejumlah titik Kota Batu. Pemkot menargetkan, hasil penataan baru dapat digunakan masyarakat pada pertengahan 2025 mendatang.
