Media Berita Kota Batu – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menghadapi tantangan besar pada tahun anggaran 2026. Pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat berdampak langsung pada sektor pariwisata dan kebudayaan di kota wisata ini. Akibatnya, sejumlah program seni dan kegiatan promosi wisata dipastikan harus mengalami penyesuaian.
Anggaran Turun Signifikan, dari Rp31 Miliar Jadi Rp23,1 Miliar
Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto, menyampaikan bahwa total anggaran yang diterima pihaknya pada 2026 diproyeksikan hanya sebesar Rp23,1 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar Rp7,9 miliar dibandingkan tahun 2025 yang mencapai Rp31 miliar.
“Pemangkasan ini memang konsekuensi dari kebijakan nasional terkait efisiensi dana transfer daerah. Kami harus beradaptasi dengan situasi ini, termasuk meninjau ulang beberapa program,” ujar Onny pada Sabtu (25/10/2025).
Program Seni dan Event Wisata Kena Dampak
Onny menambahkan, sejumlah kegiatan rutin seperti festival budaya, promosi destinasi wisata, serta pelatihan SDM pariwisata akan mengalami penyesuaian skala maupun frekuensi pelaksanaan. Meski demikian, Disparta berkomitmen untuk tetap menjaga kualitas kegiatan prioritas yang telah memberi dampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
“Fokus kami adalah memastikan kegiatan yang benar-benar mendukung branding Kota Batu sebagai destinasi wisata unggulan tetap berjalan. Hanya saja, kami akan lebih selektif dalam alokasi anggaran,” jelasnya.
Baca Juga : Kesaksian Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok di Bekasi
Dorong Kolaborasi dan Efisiensi Program
Untuk mengatasi keterbatasan dana, Disparta akan mendorong kemitraan dengan pihak swasta, komunitas seni, dan pelaku industri pariwisata agar sejumlah kegiatan tetap bisa terselenggara. Upaya ini juga diharapkan mampu membuka peluang investasi baru di sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, Disparta berencana memaksimalkan promosi digital dan media sosial sebagai sarana pemasaran wisata yang lebih efisien namun tetap efektif.
Tetap Optimistis Hadapi 2026
Meski menghadapi tekanan anggaran, Onny menegaskan bahwa pihaknya tetap optimistis sektor pariwisata Kota Batu akan bertahan dan tumbuh. “Kota Batu memiliki potensi besar. Dengan strategi promosi yang cerdas dan kolaborasi lintas sektor, kami yakin pariwisata tetap bisa berkembang meski dengan anggaran terbatas,” tutupnya.
Pemangkasan anggaran ini menjadi ujian bagi Pemkot Batu untuk menyeimbangkan efisiensi fiskal dan keberlanjutan sektor pariwisata, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
